Sabtu, 29 Mei 2010

Interaksi Dini dengan Anak Penyandang Buta Tuli/Tuna rungu

Oleh Deborah Gleasson

Semua bayi berkomunikasi. Dengan melalui komunikasi, hubungan dibentuk dan dipertahan. Orang tua harus belajar cara menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap komunikasi yang dilakukan bayi mereka dalam upaya membentuk ikatan (batin) yang akan menjadi dasar perkembangan selanjutnya. Namun, ketika anak Anda adalah penyandang buta tuli/deaf blind, Anda mungkin sulit untuk memahami apa yang ia coba katakan kepada Anda dan anda mungkin juga tidak begitu yakin dengan cara anda berinteraksi dan berkomunikasi dengannya dengan sebaik-baiknya. Kami mencoba berbagi gagasan untuk membantu anda untuk menemukan cara-cara anda mengupayakan agar dunia anak anda aman dan dapat dipahami, dan cara anda dan anak anda yang masih kecil bertukar “pembicaraan” secara menyenangkan.

Anda tidak perlu menjalani upaya-upaya ini sendirian. Para professional di berbagai bidang akan membantu anda. Berbagai kelompok dan perorangan akan menawarkan bantuan pelayanan untuk anda. Mereka semua akan membantu Anda, namun untuk jangka panjang, andalah sebagai orang tua bersama keluarga anda, yang akan memberi pengaruh pada anak anda. Anak anda akan dibentuk dan dipengaruhi oleh berbagai jenis interaksi yang anak anda lakukan dengan ANDA. Hubungan yang dilandasi kepercayaan dan perhatian yang anda bangun dengan anak anda akan membentuk landasan bagi anak anda itu untuk menjelajahi dan menemukan suatu dunia yang senantiasa berkembang.

Dalam paparan ini kami akan menyajikan banyak cara dimana anda dapat berinteraksi dengan anak anda yang masih kecil. Kami menawarkan saran-saran praktis untuk memberikan isyarat-isyarat sensorik yang konsisten kepada anak anda. Di samping itu kami juga menyarankan berbagai cara yang dapat dipahami dan kemudian memberikan tanggapan terhadap respon anak anda. Kami juga menyertakan teknik-teknik yang mendorong eksplorasi lingkungan. Akhirnya, kami menyampaikan beberapa gagasan mengenai permainan sederhana yang tidak hanya menyenangkan, namun juga membantu mengembangkan interaksi dan komunikasi.

Pemandangan dari dalam Tempat Tidur Bayi


Indera penglihatan dan indra pendengaran sering merujuk pada “indera-indera jarak”, yakni, bahwa mereka menghubungkan anak dengan dunia yang terentang di luar jangkauan ruang tubuhnya. Anak–anak yang melihat dan mendengar mempelajari bahasa dan konsep-konsep penting tanpa melalui pengajaran yang terencana secara khusus. Mereka hanya belajar di tengah –tengah orang yang menggunakan bahasa dan dengan memiliki akses yang tersedia terhadap lingkungan yang aman, menarik dan mengundang eksplorasi. Indera pendengaran dan indera penglihatan membantu anak mengorganisasikan informasi dari lingkungannya. Namun, anak kecil yang buta tuli/deaf blind tidak memiliki akses terhadap kesempatan untuk “belajar secara insidental” dan informasi yang didapatkan anak melalui kontak dengan orang dan lingkungan sering terpecah-pecah dan terdistorsi.

Anak yang melihat dan mendengar melakukan antisipasi terhadap kejadian sehari-hari karena penglihatan dan suara yang berkaitan kegiatan-kegiatan itu dan dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu. Bayi penyandang buta tuli/ deaf blind kehilangan isyarat-isyarat ini karena keterbatasan penglihatan dan pendengarannya, dan mungkin menganggap dunia sebagai tidak-dapat diprediksi, membingungkan dan bahkan menakutkan. Anak ini memerlukan bantuan orang lain memahami dunia luar. Dari sudut pandang anak, apa artinya menyandang buta tuli/deaf blind? Banyak hal yang terjadi mungkin menjadi “kejutan” yang tidak menyenangkan. Dia mungkin tidak memahami atau tidak dapat mengantisipasi apa yang terjadi terhadap dirinya. Ia mungkin mencoba berkomunikasi, namun isyarat yang digunakannya sedemikian subtle (tidak kentara) sehingga sulit bagi orang lain untuk memahaminya. Ia mungkin juga menganggap bahwa memahami upaya keras orang tuanya untuk berkomunikasi tidak mudah. Mari kita lihat suatu hal yang dilakukan --sehari-hari mengganti popok (diaper).—namun mari kita lakukan dan lihat dari sudut pandang bayi.

Meg baru saja terjaga dari tidurnya dengan popok yang kotor. Dia akan sedikit rewel agar ayahnya tahu bahwa ia terbangun. Ia akan mendongak ketika ia mendengar suara langkah kaki dan pintu dibuka untuk melihat ayahnya berjalan menuju tempat tidur bayinya. Ia mendengar ayahnya berbicara kepadanya, ketika ayahnya membungkuk di atas tempat tidurnya dan mengangkat serta membawanya ke tempat mengganti popok (diaper). Meg mengenali tempat ia berada dari beberapa pengalaman sebelumnya berada ditempat itu. Ia tahu siapa yang datang. Dia melihat ayahnya mengambil tas dari rak, membukanya, dan mengambil popok (diaper) yang baru dan kering. Kemudian ia melihat ayahnya meraih kotak kecil persegi yang terbuat dari plastik, membukanya, menarik tissu lembab sekali pakai, menutupnya kembali dan menaruhnya ke dalam rak lagi. Setelah ayahnya melepas popok (diaper) basahnya, Meg melihat ayahnya membuka tutup ember bulat, dan membuang diaper ke dalam ember tersebut dan kemudian menutupnya kembali. Sesaat dirinya dibersihkan, ia dapat menjejak-jejakan kakinya dengan leluasa terbebas dari selimutnya yang tebal. Meg mulai belajar mengantisipasi kegiatan rutin sehari-hari dan mulai membangun pemahaman atas beberapa konsep penting seperti ketetapan suatu benda /Obyek permanen yaitu sesuatu yang tetap ada bahkan bila saya tidak dapat melihat, mendengar, atau merasakannya) “ruang/wadah “ ( keluar/ masuk, buka/ tutup, ukuran, bentuk) dan organisasi ruang.

Alex baru saja bangun dengan popok (diaper) yang berantakan juga. Ia menyandang tuna rungu, namun dapat melihat wajah dan benda-benda berwarna terang ketika objek-objek tersebut tidak lebih dari 18 inci darinya. Ia tidak mendengar ibunya masuk ke kamarnya dan terkejut tiba-tiba melihat seseorang datang bergerak di atas tempat tidurnya. Karena popoknya berantakan dan Alex tidak suka diganti popoknya, ibunya memutuskan untuk mengganti popoknya dengan cepat di tempat tidur bayinya, sehingga mereka dapat tetap melakukan kegiatan-kegiatan bermain lebih banyak. Mulai saat itu, Alex mulai mengenali ibunya dari sentuhan dan kedekatannya dan berharap diangkat untuk bermain namun tiba–tiba ia bingung. “Apa gerangan yang terjadi dengan kakiku”? Mengapa aku kedinginan? Benda apakah yang dingin dipantatku? Aku benar-benar tidak suka. Mungkin, kalau aku menggeliat-geliat, rasa dingin itu akan hilang. Aduh, ternyata tidak ada pengaruhnya. Bagaimana kalau aku mengeraskan badanku sedkit? Masih nggak ada pengaruhnya. Kukira aku harus menangis. Akhirnya, Aku kembali memakai baju kering yang hangat, dan ibu memelukku. Meskipun demikian, aku tak yakin bahwa salah satu dari kita sedang ingin bermain-main.

Michelle berisik & merengek karena ia baru saja bangun terjaga dengan popoknya yang berantakan. Ia tuna netra dan agak kehilangan pendengarannya. Ibunya mendekati tempat tidur Michelle dan dengan lembut meletakkan tangganya ke dada Michelle dan menyapanya dengan isyarat khusus “Hallo”, kemudian diam sejenak, dan dengan lembut menarik tangan Michelle untuk menyentuh rambut ibunya, yang merupakan “nama isyarat” ibunya. Michelle menjadi tenang dan menggapaikan tangannya untuk menyentuh muka ibunya. Ini menjadi sapaan khusus. (Ia tahu bahwa ini ibunya yang akan mengangkatnya, bukan ayahnya dari rasanya menyentuh rambut ibunya, bukan dagu Ayahnya yang kasar). Michelle merasakan tangan ibunya yang dengan lembut mengangkatnya ke lengannya ketika ia mengucapkan sesuatu yang mirip bunyi “ angkat ke atas”. Ibu menunggu sampai Michelle mulai mengangkat kepala untuk menunjukkan bahwa ia sudah siap, kemudian ia mengangkatnya. Michelle bertanya-tanya apa yang akan mereka lakukan berikutnya, kemudian merasakan kain lembut alas meja ganti di bawah dirinya. Ia menjejak-jejakkan kakinya dan merasakan adanya kertas yang ada di kaki meja ganti yang dipasangkan dengan hati-hati oleh saudara perempuannya. Ia merasa rileks, karena ia tahu wajah-wajah yang mereka kenal. Ia merasakan ibunya menyentuh popoknya, dan kemudian merasakan adanya popok bersih baru di dekat tangannya. Michelle menarik dan dengan senang memain-mainkannya dengan tangannya selagi ibunya membersihkan pantatnya. Alangkah menyenangkan menjejak-jejak kertas milar dan merasakannya bergerak tanpa halangan selimut dan baju tidurnya. Ia merasakan ibunya dengan lembut mengangkat bawah lengannya. Ia mendengar suara seperti “angkat” lagi. Ia merasa rileks atas dipundak ibunya dan mereka pergi bermain-main bersama.

Sumber : nationaldb.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar